Dihari Kamis (28/5) Korea Selatan terpaksa memberlakukan aturan social distancing, dimana awal Mei ini sempat dilonggarkan pemerintah setempat. Opsi tersebut diambil menyusul serangkaian klaster baru penyebaran virus new corona di negeri ginseng tersebut baru-baru ini.
Dinilai berhasil mengekang virus corona dan menjadi contoh standar dunia, tetapi belakangan dilaporkan mengalami lonjakan terbesar infeksi baru Covid-19, setelah hampir dua bulan warganya merasakan kehidupan normal yang baru (new normal).
Sebagian kasus besar terjadi di wilayah Metropolitan Seoul, tempat tinggal setengah dari warga Korea Selatan. Temuan tersebut memaksa para pejabat untuk memperkuat lagi aturan-aturan menjaga jarak sosial yang sebelumnya sempat dihentikan 6 Mei lalu.
Dengan diberlakukannya kembali pembatasan sosial, lokasi berkerumun seperti museum, taman, dan galeri seni kembali ditutup mulai hari Jumat (29/5) besok hingga dua pekan ke depan. Sementara itu, perusahaan-perusahaan didesak memperkenalkan kembali model kerja baru yang fleksibel, sebagai langkah-langkah pembatasan baru.
“Kami telah memutuskan untuk memperkuat semua tindakan karantina di wilayah metropolitan selama dua minggu mulai besok hingga 14 Juni,” ujar Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung Hoo, dikutip AFP, Kamis (28/5).
Warga Korea Selatan juga dihimbau menahan diri dari pertemuan sosial atau pergi ke tempat-tempat ramai, termasuk restoran, mall dan bar. Sementara, tempat ibadah diminta lebih waspada dengan tindakan-tindakan standar karantina.
Tetapi khusus Sekolah, tidak ada penundaan untuk dibuka kembali secara bertahap, yang saat ini sedang berlangsung. “Dua minggu ke depan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan (Seoul). Kita harus kembali ke jaga jarak sosial jika kita gagal,” imbuhnya.
Pemerintah mengumumkan 79 kasus baru Covid-19 sampai hari Kamis ini, menjadikan totalnya sebanyak 11.344 kasus. Menjadi lompatan kasus harian terbesar sejak 81 kasus yang diumumkan 5 April yang lalu.
Penambahan kasus tersebut antara lain muncul dari gudang perusahaan perdagangan daring (e-commerce) Coupang di Bucheon, Seoul. Pada klaster ini, terdapat 69 kasus, ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan.
Sejumlah 4.100 pekerja dan pengunjung di gedung itu melakukan isolasi mandiri dan diawasi dengan ketat, dan lebih dari 80 persennya telah melakukan tes, kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang Lip.