Tidak seperti ditempat sholat Idul Adha lainnya, dilapangan Al-Mujahidin ini tidak ada sesi penyampaian kata sambutan dari berbagai kalangan termasuk penyelenggara. Tidak ada juga penyampaian tata cara sholat Ied. Tepat pukul 7 pagi, setelah mengumandangkan Takbir berkali-kali, imam sholat langsung berdiri mengajak para Jamaah untuk bersama-sama melaksanakan Sholat Idul Adha dilanjutkan Khotbah Ied Adha. Menurut penyelenggara, tradisi seperti ini sudah dijalankan turun-temurun mencontohi apa yang dilakukan Rasulullah SAW secara teknis praktikalnya.
Sekitar 300 jamaah ikut hadir dalam sholat Idul Adha ditempat tersebut, sebagian dari para Siswa-siswi yang sedang menyelenggarakan Pengkaderan Taruna Melati. Dalam khotbahnya Ust. Hendro menyampaikan beberapa pesan mengenai sejarah hari raya Idul Adha dan pentingnya berkurban dan melakukan introspeksi diri ketika musibah melanda.
"orang yang beriman itu, ketika diazab oleh Allah diuji oleh Allah mestinya dia harus introspeksi, introskepsinya adlaah apa yang salah dengan kita. Betul namanya gempa itu karena pergeseran lempeng bumi, betul terjadi banjir karena tanaman-tanamannya telah hilang kota tenggelam karena tanamanya hilang, tapi kita sebagai orang yang beragama mestinya yakin apa yang salah dengan kita. Apa yang salah dengan kita? apakah selama ini kita bangga melakukan kemaksiatan, apakah selama ini kita sudah taat kepada Allah dengan ketaatan maksimal. sehingga dengan kesadaran itu menggugah diri kita untuk senantiasa menjadi hamba yang semakin baik dihadapan Allah swt." khotbah beliau.
Beliau mengajak para jama'ah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan taqwa dan iman agar bangsa ini kembali diberkahi "ketaqwaan adalah simbol daripada kemakmuran, keimanan adalah simbol daripada kemakmuran." pungkas beliau.
Untuk mendengarkan seluruh khotbah Ust. Hendro dapat melalui rekaman video dibawah ini:
[embed]https://www.youtube.com/embed/n6NP9YIlW4w[/embed]